Friday 3 February 2017

Budaya Mentawai "Tato Tertua Di Dunia"



Mentawai merupakan salah satu Kabupeten yang ada di Sumatera Barat yangterdiri dari kumpulau pulau-pulau yang mempesona. Banyak yang dapat pengunjung temukan jika ke Mentawai. Selain pesona alamnya yang memukau, budaya dan kebiasaan masyarakat Mentawai akan membuat kita terkejut. Masyarakat Mentawai memiliki salah satu budaya merajam atau yang lebih dikenal dengan tato. Bagi mereka tato memiliki fungsi sebagai keseimbangan alam.

Hasil penelitian menyatakan bahwa seni tato dan kebudayaan tato di mentawai merupakahan tato yang tertua di dunia. Awalnya banyak orang beramsumsi bahwa seni tato berawal dari Mesir. Tato tertua ditemukan disalah satu mumi di Mesir sekitar abad 20 sebelum masehi. Namun orang Mentawai sudah merajam tubuh mereka sejak mereka datang di pantai barat Sumatera sekitar abat 1500-500 sebelum masehi yaitu pada zaman logam.


Tato bagi masyarakat Mentawai merupakan sebuah tradisi. Posisi dan bentuk tato yang ada pada masyarakat Mentawai menujukan identitas dan status sosial di masyarakat. Tidak sembarang orang yang dapat membuat tato, pembuat tato di Mentawai disebut dengan "Sapatiti". Untuk proses pembuatannya juga tidak sembarang. Beberapa proses ada harus dilakukan dan tak jarang ada masyarakat Mentawai yang tidak sanggup untuk melaksanaknya. Anak laki-laki yang sudah akhir balik atau berumur 11-12 tahun sudah mulai merencakan untuk hari kapan dia akan dibuat tato yang ditentukan oleh sapatiti.

Pembutan tato di Mentawai masih menggunakan bahan yang alami. Hal ini sesuai dengan filosofi hidup orang Mentawai yaitu hidup berdampingan dengan alam. Jarum untuk membuat tato adalah Tulang hewan atau kayu Arai yang telah diruncingkan. Sedangkan pewarnanya terbuat dari daun pisang dan arang tempurung kelapa. Setelah sketsa tato dibuat, lalu ditusuk dengan jarum. Setelah itu tubuh akan dipukul perlahan dengan menggunakan togkat kayu agar pewarna dapat masuk ke dalam lapisan kulit. Kegiatan itu akan terus berlangsung sampai tato selesai.

Walaupun proses pembuatannya cukup menyakitkan dari pembuatan tato moderen, jangan salah banyak orang yang ingin merajam tubuh mereka dengan tato tertua ini. Bahkan peminatnya datang dari luar negeri. 

Nah, jika kamu anak Mentawai berbanggalah kamu menjadi anak Mentawai.

0 comments:

Post a Comment