Wednesday 18 January 2017

Mande Rubiah "Tokoh Wanita Manangkabau yang Terlupakan" Part 2


Seperti yang di ceritakan sebelumnya, Mande Rubiah adalah salah satu dari Bundo Kanduang dari Kerajaan Pagaruyuang. Siapa Mande Rubiah dan mangapai sampai di Lunang Silaut, kabupaten Pesisir Selatan, masih menjadi tanda tanya besar.

Baca juga Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau yang Terlupakan Part 1


Mande Rubiah dan Bundo Kanduang merupakan orang yang sama. Bundo Kanduang Sang Raja Perempuan dari kerajaan Pagaruyuang dulunya, ketika di Lunang masayakat setempat lebih mengenalnya dengan Mande Rubiah. Bundo Kanduang diangap sebagai guru dan pendekar silat yang Agung. Beliau juga dikenal dengan kesatria pendekar Minangkabau. Ketika terjadipegolakan di Pagaruyuang Bundo Kanduang menyelamatkan diri dan pergi ke Lunang Silaut tempat pangasingan Cindua Mato.

Dari informasi yang didapat, Mande rubiah adalah Raja Minangkabau (Bundo Kanduang) yang bernama Putri Selasih Pinang Masak, anak Sulung dari Adityawarman dengan Putri Jamilan yang disaat itu (akhir abad ke XV) telah memerintah sebagai Raja di Pagaruyung, yang naik tahta menggantikan ayahnya (Adityawarman) untuk menghadapi kemelut dengan Tiang Bungkuk penguasa negeri Sungai Ngiyang. Putri dari Rajo Mudo (Adik Bundo Kanduang) bernama Puti Bungsu yang telah menjadi tunangan Dang Tungku (Putra Bundo Kandung akan dinikahkan dengan putra Tiang Bungkuk bernama Rangkayo Imbang Jayo. 

Di malam rencana pernikahan Puti Bungsu, Cindua Mato datang dengan tujuan membawa Puti Bungsu ke Pagaruyuang. Karena malu dan marah Rangkayo Imbang Jayo berniat untuk membunuh Cindua Mato. Pernyataan ini sampai ke pihak Pagaruyuang. Setelah makukan musyawarah akhirnya Cindua Mato diasingkan ke Negeri Pagar Dewa yang terkenal dengan keramatnya. Negeri ini dipimpin masih karebat dari Bundo Kanduang. Negeri Pagar Dewa sekarang lebih di kenal dengan Lunang.
Setelah kepergian Cindua Mato mato dimanfaatkan Rangkayo Imbang Jayo untuk menyerang Pagaruyuang. Serangan itu dilawan oleh masyarakat Pagaruyung dan dipimpin oleh Basa Ampek Balai (berjumlah empat orang) dan Rajo Duo Selo (dua orang rajo adat dan Ibadat). Dalam pertempuran, Rangkayo Imbang Jayo mati terbunuh oleh Rajo Duo Selo bersama pasukannya. Sisa pasukan yang masih hidup pulang ke negeri Sungai Ngiyang dan memberikan dan memberikan berita atas kematian Rangkayo Imbang  Jayo. Tiang Bungkuk sebagai ayah Rangkayo Imbang Jayo marah besar dan bejanji akan membalas perlakuan Istana Pagaruyung dan mengeluarkan pernyataan untuk hanguskan Pagaruyung. Mendengar berita itu, Bundo Kandung berusaha menyelamatkan diri bersama keluarganya ke negeri Pagar Dewa yang sekarang lebih dikenal dengan Lunang Silaut.


Jangan lupa untuk membaca yang ini:

  1. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  2. Bentuk-bentuk Rumah Gadang Part-2
  3. Bentuk-bentuk Rumah Garang Part-1
  4. Mande Rubiah Tokoh Wanita Minangkabau
  5. Sistem Kerabatan Matrilineal Di Minangkabau
  6. Uniknya Adat dan Budaya Pernikahan Di Minangkabau
  7. Rumah Gadang Rumah Adat Orang Minang
  8. Musik dan Budaya Orang Minang
  9. Karupuk Leak Karupuk Kuah Makanan Orang

0 comments:

Post a Comment